Friday, July 7, 2006

Coretan Kecilku; Ini Belum Berakhir

Oleh:Anwar Hafidzi*

“Sebagai rasa peduli terhadap KMKM adalah, keikutsertaan dan dukungan terhadap kegiatan yang diadakan oleh KMKM”
Tidak terasa sudah setahun aku berkecimpung dalam dunia organisasi KMKM, banyak sekali pengalaman yang menurutku bisa menjadi bagian dari catatan kehidupanku. Kadang rasa senang dan bahagia menghampiri, kadang juga rasa lelah dan sedih. Semua itu selalu silih berganti setiap saat. Dilembaran terakhir coretan kecilku tertulis, “Tahun ini ada beberapa hal yang belum bisa aku penuhi, dan ada beberapa hal yang sama sekali tidak bisa aku kembangkan”. Kegiatan di KMKM memang bisa dibilang tergolong membuang waktu belajarku di Mesir ini, terlihat jadwal talaqqi mulai jarang kukunjungi, hanya sesekali menatap sang guru demi organisasi, sulitnya bagiku untuk membagi waktu antara yang wajib dan sunnah, karena dua-duanya sangat penting. Banyak hal yang telah aku pelajari dan aku dapati ketika menduduki jabatan sebagai ketua KMKM, bukan hanya tertulis, tapi juga pengalaman pribadi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupanku dimasa mendatang.
Sebagai seorang penuntut ilmu hal yang paling penting dilakukan adalah melakukan hal-hal yang dianggap penting dalam study; belajar, hadir di pengajian, mempelajari dan mencoba mempraktekkannya. Berbeda dengan organisasi, semua belajar dari pengalaman untuk memecahkan masalah, berbuat yang terbaik, bekerjasama dan selalu diakhiri dengan evaluasi, semua itu adalah sebuah pembelajaran untuk mencapai kesuksesan.
Masa setahun, saya rasa cukup untuk mengambil pelajaran dalam berorganisasi, yang walaupun pada intinya belum bisa sempurna, karena pelajaran itu baru bisa diambil kesimpulannya setelah kejadian itu terjadi. Tapi semua itu bukan yang terakhir, karena kita akan memberikan pengalaman yang kita dapat untuk periode selanjutnya. Hal ini seharusnya sudah kurasakan diawal kepemimpinan, tapi kenyataannya tidak, kami malah dituntut untuk berkreasi sendiri, belajar sendiri, dan memecahkan masalah sendiri.
Kehidupan pribadi dan umum memang sangat erat hubungannya, kadang kita harus mengorbankan salah satunya demi kepentingan bersama. Waktu yang sangat sedikit membuat kita berpikir, betapa sulitnya menjadi pemimpin, yang akhirnya kita hanya bisa menyalahkan pimpinan kita tanpa mengetahui betapa sulit dan beratnya mengemban amanah itu. KMKM milik kita bersama dan bukan milik sebuah Dewan Pengurus, jadi kita juga berhak untuk memeberikan hal yang terbaik untuk nama besar Keluarga Mahasiswa Kalimantan Mesir yang tercinta ini.
Catatan akhir dalam kepemimpinanku saat ini adalah, betapa sulit dan lelahnya menjadi seorang ketua, karena kita hanyalah “babu” dan “kuli” dalam organisasi, padahal kita tidak sendiri akan tetapi karena sudah kebiasaan, maka terjadilah yang demikian. Tapi semua itu akan hilang dengan sendirinya jika dilakukan dengan ikhlas dan sabar. Hilangnya keakraban dan saling tolong menolong di KMKM mulai berdatangan, dikarenakan tidak adanya rasa memiliki layaknya sebuah keluarga, bahkan yang lebih parahnya lagi kita sudah bisa saling mencela dan merasa paling benar diantara yang lain.
Sekarang Kita berada di negeri yang bukan menjadi jiwa kita, sudah siapkah kita membawa peti dari Mesir? yang mungkin hanya dapat kita isi dengan harta dan kekuasaan atau ilmu dan pengalaman? karena kita akan pulang ketanah air, kehidupan yang “wah” di Mesir sudah menelantarkan kita dari tujuan pertama sebelum kita menginjakkan kaki di bumi ‘Himar’ ini, bahkan kita mampu menyesatkan orang lain. Dunia maya sudah menjadi bagian dari kehidupan, terbukti betapa bete’nya kita jika telat bayar “faturah” internet, yang mana kita tidak pernah merasa bete’ dengan ketinggalan hadir dibangku kuliah, halaqah keilmuan atau kegiatan yang bermanfaat lainnya, karena waktu tidak akan kembali walau sedetik, kecuali jika kita tetap betah bertahun-tahun tinggal dibumi yang memiliki keindahan dengan empat musim nya ini. Semua itu semu, kehidupan yang sesungguhnya adalah dimana kita menetap seutuhnya, apakah kita bermanfaat atau tidak, semua tergantung pada diri masing-masing. Paling tidak ‘kejarlah’ kesempatan yang pernah kita inginkan itu, selama masih bisa dan mampu. So, Jangan pernah merasa sok pintar kalau menghitung rambut dikepala saja masih tidak tahu.
Keseimbangan antara waktu santai, organisasi dan ilmu juga harus seimbang, jangan hanya organisasi saja yang selalu diutamakan, atau pengajian saja, akan tetapi porsi untuk mendapatkan pengetahuanlah yang diutamakan, sesekali kita ikut pelatihan, ikut andil dalam kepanitiaan KMKM, hadir di halaqah keilmuan, belajar dari pengalaman yang telah dilalui. Ketika rasa lelah menghampiri, ajaklah untuk bermain. Semua itu akan indah jika kita bisa bagi waktu itu dengan efisien, tidak ada yang sulit selama kita berusaha untuk bisa mengerjakannya. Dan ingat, tidak ada seorang pun lahir dalam keadaan berilmu. Berusaha dan jangan putus asa, karena ilmu itu didatangi bukan hanya menunggu dan menunggu karena dia tidak datang dengan sendirinya. For My Beloved KMKM

*Ketua Umum KMKM periode XXX masa bakti 2008-2009, Mahasiswa Syari’ah Islamiyah Tk. IV Universitas Al Azhar, asal Kelua, Kalsel.

KMKM cinta pertamaku; keakraban dan keharmonisan impianku

Oleh: Susanto Sutejo

Setengah abad lebih KMKM berdiri kokoh tak kenal lelah demi mengayomi putra-putri Kalimantan yang bertandang ke mesir guna menimba ilmu pengetahuan tuk meneruskan titah kerasulan. Berawal dari segelintir anak Kalimantan yang menimba ilmu di negri seribu menara, terpikir di benak mereka ingin menyatukan putra putri Kalimantan dalam satu wadah yang mana disitu bisa saling membantu, menjalin keakraban, saling nasehat menasehati serta berbagi suka dan duka.
KMKM bagaikan seorang ibu yang mengandung anak-anaknya kemudian melahirkan dan menjaga serta memeliharanya lalu menyapihnya, Sedangkan kita adalah putra putri yang terlahir dari rahim KMKM. Bayangkan pertama kali kita menginjakkan kaki di negri Musa ini tanpa keluarga dan orang tua, KMKM lah yang menyambut , memberikan pencerahan serta pengarahan, dia pula yang pertama kali kita kenal saat menatap langit biru kairo, disitu kita dikenalkan dangan keluarga baru walau mereka bukan sedarah daging , tapi mereka adalah saudara kita sekarang yang nantinya kita akan berbagi dengan mereka .
Kita tahu bahwa Manusia adalah makhluk sosial yang tak mampu hidup dalam kesendirian. Tapi terkadang sifat egoisme morongrong etika berinteraksi bahkan merusaknya, tabiat manusia emang ingin menang sendiri, menganggap dialah yang paling hebat tidak menghiraukan orang lain. bahkan, terkadang rasa menghargai sesama pun lenyap . sifat seperti ini hendaknya kita kendalikan dan merotasikannya kearah yang lebih baik dengan membiasakan diri untuk selalu menghargai sesama karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan.
KMKM dulu terkenal dengan keakraban dan keharmonisan anggotanya, yang tua mengasihi serta membimbing yang lebih muda dan sebaliknya yang muda pun menghormati yang lebih tua. seakan satu keluraga yang hidup berdampingan saling membantu dan menatap masa depan dengan kebahagian dan senyuman manis. sebagaimana yang termaktub dalam motto KMKM" BARARAKATAN BAPAPADAHAN BATUTULUNGAN DI BANUA URANG" tentunya orang terdahulu membuat motto ini, mereka telah merealisasikannya dan tentunya mereka berharap motto ini akan berkelanjutan sampai generasi sesudahnya. tapi rasa kebersamaan itu kini mulai terkikis entah kenapa, tidak tahu sebab yang pasti. Atau barang kali kurangnya interaksi diantara kita (anggota KMKM) yang lebih parah bahkan ada yang tidak kenal antar anggota KMKM, dan ini merupakan suatu yang tidak wajar terjadi dalam rumpun keluarga. Islam mengajarkan kita untuk mempererat tali persaudaraan dan melarang merusaknya sebagimana yang disabdakan Rasulullah dalam kitab bulughul maram "tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali persaudaraan" .
Kita adalah satu keluarga yang hidup dibawah naungan KMKM tercinta, sudahkah kita memberikan konstribusi terbaik untuk KMKM?? Tujuan kita sama, langkah kita seirama, meskipum kita datang dari daerah yang berbeda bahkan bahasa pun tidak sama tapi kita tetap satu rumpun dari pulau berbentuk ayam jago itu. Gerak gerik, tingkah laku serta akademis kita akan menjadi sorotan kekeluargaan lain dan itu semuanya akan mengankat martabat KMKM diantara kekeluargaan lain jikalau kita menghiasinya dengan prestasi dan akhlak mulia, betapah eloknya seandainya KMKM menjadi gudang orang-orang berprestasi yang berakhalak mulia, mungkinkah ini terjadi??
KMKM adalah rumah pertama kita dimesir, tidak mungkin terlupakan walaupun suatu saat kita akan meninggalkannya. Ibarat cinta pertama tak akan terlupakan walau usia dimakan waktu. karena tidak ada cinta elainkan cinta pertama. sebagaimana yang diungkapkan seorang penyair handal dimasa Abbasiyah ; Abu Tamam dalam penggalan syairnya:
Pindahkan hati anda dari jiwa kemanapun anda suka, tapi ingat tidak ada cinta kecuali hanya cinta pertama. Dan berapa banyak rumah yang terdapat dimuka bumi yang sempat tinggal seseorang didalamnya, tapi tak mampu menafikan kegandrungannya terhadap rumah yang pertama kali dia menjejakan kakinya.
Begitulah KMKM kalau boleh kita ibaratkan dia adalah cinta pertama, yang kan selalu terpatri dalam lubuk sanubari terdalam yang tak akan pernah lebur walau diterjang gelombang waktu yang mampu merontokan taring memutihkan ubun-ubun melemahkan otot-otot persendian, cinta itu tetap akan terpatri kokoh dalam bilik hati terdalam.
Kebersamaan dan keharmonisan antar kita, akan mejadi modal pokok untuk mengukir prestasi di kampus dambaan putra putri bangsa seluruh penjuru alam. bersyukur kita yang telah berada dalam ayoman keilmuannya. Mari kita satukan langkah dan kuatkan tekat tuk meraih kesuksesan dan mengukir prestasi di Universitas tertua Al Azhar dambaan umat islam.
Mari kita torehkan sejarah baru tuk banggakan KMKM tercinta di bumi para Nabi ini, kita semua bisa , semangat dan terus semangat tuk raih masa depan yang cemerlang…!!! I love you KMKM

Kesan Pertama Terukir Dalam Sanubari

Oleh: Maya Neta Sari

Memang semua berawal dari kesan pertama. Iklan "kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda" begitu familiar di telinga kita. Ya, inilah ekspresi tepat kesan pertama ketika saya mengenal KMKM. Keluarga Mahasiswa Kalimantan Mesir memang sangat tepat untuk kepanjangan dari 4 huruf ini (KMKM). Sesuai dengan apa yang saya lihat dan rasakan sendiri, KMKM memang sebuah kekeluargaan yang sangat kental dan tinggi rasa persaudaraannya dan inilah yang perlu dan harus kita pertahankan.

Kita tidak akan lupa akan motto KMKM yaitu bapapadahan, bararakatan, batutulungan di banua urang (saling menasehati, saling akrab dan saling tolong menolong di negri orang), sebagai sebuah simbol terbentuknya kekeluargaan yang harmonis. Sebuah harapan yang sangat besar sekali sebagai putra putri daerah untuk lebih memacu diri dan meningkatkan semangat kekompakkan dan kekeluargaan yang lebih kuat. Apalah artinya jika dalam sebuah kekeluargaan saling acuh dan tidak ada rasa toleransi antara sesama anggotanya.

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, kiranya inilah ungkapan yang selama ini mengantarkan KMKM hingga mencapai usianya yang ke-52 tahun. KMKM milik kita semua dan akan kembali untuk dinikmati semua, dengan adanya rumah dan fasilitas yang lengkap merupakan faktor pendukung untuk memudahkan kita dalam bekerjasama dan berperan aktif untuk ikut serta dalam mensukseskan rangkaian acara dan kegiatan yang diadakan oleh KMKM yang salah satu tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan rasa ukhuwah dan kebersamaan antar anggotanya.

KMKM merupakan gambaran masyarakat kecil yang terdiri dari berbagai warna dan karakter, di sinilah kesempatan kita untuk belajar beradaptasi dalam bentuk pendewasaan diri sebagai bekal yang akan kita bawa pulang nantinya. Sebagai warga KMKM, marilah kita melangkah bersama memberikan yang terbaik untuk KMKM sebagai wujud partisipasi kita dengan meningkatkan dan mempertahankan apa yang sudah KMKM dapatkan selama ini. Kalau bukan kita siapa lagi?

Di akhir tulisan ini saya ingin mengucapkan "Selamat Ulang Tahun, KMKM" tidak ada kado special yang bisa saya berikan selain do'a dan harapan, semoga KMKM selalu jaya, sukses dan semakin lebih baik di tahun-tahun yang akan datang. Gugur satu tumbuh seribu, patah tumbuh hilang berganti. Generasi demi generasi, semoga KMKM selalu melahirkan putra putrinya yang siap dan tangguh menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu, mendukung dan mengangkat nama baik KMKM khususnya dan juga menghasilkan kader-kader yang bisa memberikan pencerahan untuk agama dan tanah air kita tercinta.

KMKM merupakan bagian dari sejarah. perjalanan hidup kita selama di bumi kinanah ini, tak lupa saya pribadi menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada KMKM juga kawan-kawan yang berada di dalamnya, tak ketinggalan para pendiri KMKM pada 52 tahun yang silam, semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda untuk mereka semua, amin.



KMKM PERLU DIBANTU DAN DIPERJUANGKAN

Oleh: Darmaizar Arif*

Kira-kira sudah hampir satu bulan lamanya kami menahkodai KMKM untuk masa bakti 2009-2010 sejak tanggal pelantikannya 24 Agustus 2009 yang lalu. Dan program-program pada bulan Ramadhan sebagai program pertama alhamdulillah terlaksana walaupun intensitasnya masih kurang dibanding tahun sebelumnya. Dalam kurun waktu kurang lebih sebulan itu tadi, arah kepengurusan kami belum sepenuhnya bisa ditebak dengan jelas. Hanya saja rapat perdana tanggal 7 September 2009 yang menelurkan beberapa rancangan program kerja DP KMKM bisa memberi sedikit cahaya cerah kemana sebenarnya haluan ini akan kami arahkan.
Ada sebuah ungkapan yang berbunyi: “Siap dipimpin dan siap memimpin”, Ungkapan ini sebenarnya adalah sebuah nasihat yang senantiasa didengungkan di salah satu pondok modern yang ada di Indonesia, dengan satu tujuan memberi pemahaman bahwasanya, siapapun dia dan bagaimanapun keadaannya, seseorang tidak akan lepas dari dua hal ini, entah dia yang memimpin ataukah dia yang dipimpin. Jadi demi mengemban amanat yang telah dititipkan pada pundak kami, akhirnya kami menyatakan siap memimpin KMKM untuk periode kepengurusan setahun kedepan. Tapi tentunya kepemimpinan kami ini tidak akan berjalan dengan baik dan lurus tanpa dukungan teman-teman warga KMKM.
Karena itu disini kami mengungkapkan dengan rendah hati meminta kepada teman-teman untuk tetap berperan aktif dalam acara-acara yang kami telah programkan. Walaupun peran itu hanya sebatas berbentuk kehadiran teman-teman semua pada saat agenda-agenda kami laksanakan. Toh sebagus dan sebesar apapun acara kegiatan yang kami rancang, tidak akan berarti apa-apa bila tanpa dukungan dan kehadiran teman-teman.
Adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri bersama dalam hidup ini bahwa, sekecil apapun hal yang kita perbuat pasti ada akan menerima balasannya. Percayalah bahwa apa yang kita lakukan demi KMKM bila disertai dengan niatan ibadah iklas karena semata mengharap ridho Allah Swt. akan mendapatkan ganjaran pahala di sisi-Nya. Inilah yang menjadi nilai plus bagi kita semua sebuah ibadah jama’i untuk kemajuan umat Islam.
Maka tak salah jika ahli hikmah ada berkata “not all you given is lost”, tidak semua yang kamu berikan itu akan hilang. Karena memang ada beberapa hal yang akan tetap memberi bekas dalam diri kita. Bahkan ada banyak hal yang akan diingat oleh orang lain tentang diri kita, apalagi kalau bukan kebaikan yang pernah kita lakukan dan pengabdian kita selama ini.
Kami berusaha sebaik-baiknya agar organisasi KMKM bukan hanya milik Dewan Pengurus, Wisma KMKM bukan hanya tanggungjawab segelintir pengurus WISMA dan usaha PPRD untuk menggolkan rumah daerah bukan hanya dilakukan oleh pengurus PPRD. Biarlah organisasi ini menjadi milik kita bersama, wisma KMKM menjadi tanggung jawab kita bersama. Dan PPRD tidak kesusahan karena merasa berjalan sendiri tanpa dukungan bantuan kita. KMKM dari kita oleh kita dan untuk kita semua.
Sedih memang melihat jumlah anggota yang kian menipis. Salah satunya boleh jadi karena hal tersebut menyebabkan jatah temus kita berkurang. Tetapi ada yang lebih menyedihkan dari itu, yaitu ketika kelak tidak ada lagi orang yang mau mengurus organisasi KMKM ini. Karena itu harapannya semoga saja orgasnisasi seperti KMKM ini tetap selalu melahirkan kader-kadernya yang militan yang selalu siap meyingsingkan lengannya membantu dan memberikan dedikasinya untuk KMKM. Patah tumbuh hilang berganti. Kiranya begitulah harapan kita kedepan. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melakukannya.
Organisasi KMKM ini adalah refleksi kecil dari masyarakat daerah kita yang ada di tanah air. Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk membangun masyarakat kita. Tanggung jawab ini rasanya tidak jauh berbeda dengan apa yang juga terjadi pada organisasi seperti KMKM ini. Di masyarakat kelak, kita akan menghadapi berbagai macam persoalan, rintangan pun senantiasa silih berganti menghampiri. Tanpa modal pengalaman, kita akan kesulitan menghadapinya kelak. Karena itu tidaklah salahnya bila kita sedikit ikut merapat ke KMKM, ikut merasakan hiruk pikuk kegiatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, niscaya kita akan sadar bahwa organisasi KMKM ini adalah miniatur kecil dari masyarakat di daerah kita karena banyak pula terdapat masalah di dalamnya yang menunggu tangan-tangan cekatan kita untuk dipecahkan dan diselesaikan dengan baik. Semoga saja pengalaman kita di KMKM ini dapat menjadi bekal kita di masyarakat kelak.
Terima kasih yang tak terhingga kepada dewan pengurus kami yang telah bersedia membantu roda kepengurusan kami, seluruh anggota KMKM yang selalu mendukung dan membantu kami. Semoga bantuan kalian mendapatkan pahala yang berlipat ganda nilainya di sisi Allah Swt. Teruslah membantu organisasi KMKM ini. Karena KMKM ini masih perlu dibantu dan diperjuangkan. P

* Wakil Ketua KMKM periode 2009-2010

Pendiri dan para Ketua KMKM dari masa kemasa



Para Ketua KMKM
01 H. Hanafiah Kurdi 1958-1961
02 H. Abdul Mannan Abdullah 1961-1963
03 H. M. Rusydi Taufiq 1963-1966
04 H. Muhammad Husni Thamrin 1967-1968
05 H. Amberani Hamidy 1975-1976
06 H. Drs. H. Artani Hasbi 1977-1978
07 H. Abdurrahim Yasin 1978-1980
08 H. Jailani Abin 1980-1981
09 H. Malik Baderun 1981-1982
10 H. Fadhli 1982-1983
11 H. Muslihuddin Abdul Rasyid 1983-1987
12 H. Muhammad Badaruddin 1987-1988
13 H. Saifullah Abd. Shamad 1990-1991
14 H. M. Mabrur 1991-1992
15 H. M. Ghazali Mukeri 1992-1993
16 H. Mukhlis Kasyful Anwar 1993-1994
17 H. A. Dasuqi Murhan 1994-1995
18 H. Aspani Kasyful Anwar 1995-1996
19 H. Sarmadi Mawardi 1996-1997
20 H. Khairi Abusyairi 1997-1999
21 H. M. Hasbi Ridhani 1999-2000
22 H. M. Khairuddin Abdurrahman 2000-2001
23 H. M. Hatta Jauhar 2001-2002
24 H. M. Nasruddin Atha 2002-2003
25 H. M. Sibawaihi Sutera Ali 2003-2004 
26. H. M. Hikam 2004-2005
27. H. Syarif Amir Mahmud 2005-2006
28. H. Rifqi Junaidi 2006-2007
29. H. Nuril Khasyiin 2007-2008
30. H. Anwar Hafidzi 2008-2009
31. H.Versky Rahendra 2009-2010

PROGRAM KERJA DEWAN PENGURUS KEKELURGAAN MAHASISWA KALIMANTAN MESIR MASA BAKTI 2009-2010

Sekretaris
1. Memelihara dan melengkapi peralatan kesekretariatan
2. Mendata seluruh anggota KMKM yang baru maupun lama
3. Mendata inventaris yang dimiliki DP KMKM
4. Membantu dalam urusan keadministrasian bagi setiap departemen
5. Bertanggungjawab dalam pembuatan cinderamata bagi setiap tamu dan anggota KMKM yang pulang selesai studinya di Mesir
6. Bertanggungjawab dalam pembuatan dan penyusunan bagan struktur DP KMKM
7. Ikut membantu mengelola perpustakaan bekerjasama dengan bagian perpustakaan
8. Menerbitkan buku profil KMKM bekerjasama dengan departemen keilmuan

Bendahara
1. Mengatur sirkulasi keuangan
2. Memungut iuran anggota

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN

Departemen Pendidikan
1. Mendata dan melaksanakan orientasi bagi mahasiswa baru KMKM
2. Mengadakan bimbingan belajar (Bimbel) bagi maba KMKM dan yang membutuhkan
3. Mengadakan acara tarhin ramadhan dan takrim najihin
4. Membantu anggota KMKM dalam masalah administrasi perkuliahan

Departemen Keilmuan
1. Mengadakan diskusi ilmiah/seminar sebulan sekali
2. Menghadiri undangan keilmuan
3. mengadakan tahsin qiraat
4. Mengadakan kegiatan diskusi fakultatif
5. Mengadakan kegiatan sa’ah bil arabiyah

Departemen Olahraga
1. Membentuk tim voli putra dan tim basket putra
2. Mengadakan latihan basket 2 minggu sekali
3. Mengadakan latihan bola rutin bagi anggota KMKM setiap hari kamis di lapangan Suq Sayarot
4. Mengadakan latihan bola di lapangan besar sebulan sekali
5. Mengadakan Jumat sehat sebulan sekali
6. Mengadakan latihan voli bersama pada Jumat sehat
7. Mengadakan pertandingan persahabatan 2 bulan sekali


Departemen Kesejahteraan
1. Mengkoordinir pengumpulan dan pembagian zakat
2. Mengkoordinir amalian Jumat
3. Mengumpukan dana bagi teman-teman yang tidak mampu membeli muqoror
4. Mengkoordinir penyelengaraan hari-hari besar Islam
5. Menyelenggarakan sholat ghoib dan tahlilan
6. Mengadakan pelayanan sosial
7. Mengadakan berbagai training center

Departemen Keputrian
1. Mengadakan kegiatan mingguan dan bulanan seperti
• Kajian keislaman dan keilmuan
• Demo masak
• Olahraga bersama
• Silaturrahmi
• Seminar kesehatan
• Mading keputrian
2. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan keputrian
3. Mengadakan kerjasama dengan organisasi keputrian di luar KMKM

Departemen Media dan Informasi
1. Bertangungjawab dalam pengelolaan web dan milis serta mempublikasikan setiap acara KMKM
2. Menerbitkan buletin “PAPADAAN”
3. Menerbitkan karya KMKM
4. Bekerjasama dengan bagian sekretaris dalam penerbitan buku profil KMKM

MENGENAL KELUARGA MAHASISWA KALIMANTAN DI MESIR (KMKM)

Latar Belakang Mahasiswa Kalimantan di Mesir
Jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tercatat seorang pemuda muslim asal Kalimantan, bernama KH. Abd. Rasyid, telah sampai di negeri Kinana. Pada tahun 1918, setelah beberapa tahun menimba ilmu di bawah naungan al Azhar, beliau pulang ke tanah air guna menyebarkan ilmu yang beliau dapatkan di sana, dengan mendirikan perguruan Islam dengan system Salafi (Klasik) di Amuntai Kalimantan Selatan yang bernama Arabiche School pada tahun 1922, yang kemudian berubah namanya menjadi "Perguruan Normal Islam Rasyidiyah Khalidiyah".
Selain KH. Abd. Rasyid, tercatat pula seorang tokoh yang bernama KH. M. Basyuni Imran, sekembali dari menyelesaikan belajar di Mesir dan Makkah, beliau mendirikan pula Perguruan Islam
"As Sulthaniyah" di Sambas, Kalimantan Barat.
Setelah periode dua ulama di atas, berdatanganlah putra-putra Kalimantan lainnya ke Bumi Anbiya ini, seperti: Bapak H. Abdullah Bukhari, H. Abdurrahman Ismail, H. Mastur Jahri, H. M. As'ad, H. Abdullah Ali, H. Abdul Murad dan lainnya. Mereka semua menjadi ulama dan memegang peranan penting setelah berada di Indonesia.

Sejarah Singkat KMKM
Dalam sejarah KMKM, disebutkan bahwa antara tahun 1955-1958 jumlah putra Kalimantan yang belajar di Kairo hanya 16 orang. Di antaranya, H. Hanafiah Kurdi, Lc, Prof. Drs. Aswadi Syukur, Lc, H. Mukeri Gawith, MA, H. Tabrani Ali, KH. Hamdan Khalid, Lc, H. Taib Seman dan lain-lain.
Melihat berbagai kesulitan yang dihadapi di negeri asing yang jauh dari sanak keluarga, mengilhami putra putri Kalimantan pendahulu kita untuk bergandeng tangan, mengiramakan langkah demi cita-cita bersama. Rasa senasib di negeri orang, ditambah dengan pepatah orang tua dahulu: "Bararakatan, Batutulungan, Bapapadahan, di Banua Urang" artinya "Saling Menjalin kebersamaan, tolong menolong dan nasehat-menasehati "(selanjutnya menjadi motto KMKM), maka pada tanggal 14 Februari 1958 atas anjuran dari H. Abdullah Bukhari (pejabat KBRI saat itu), terbentuklah sebuah perkumpulan yang kemudian mereka berinama "Keluarga Mahasiswa Kalimantan Mesir (KMKM).

Keluarga mahasiswa Kalimantan Mesir (KMKM) merupakan wadah warga seluruh Kalimantan yang menuntut ilmu di negri seribu menara dan merupakan organisasi kekeluargaan pertama dan tertua masyarakat Indonesia di Mesir. Untuk pertama kali setelah berdirinya, diketuai oleh H. Hanafiah Kurdi sampai pada tahun 1961 yang kemudian digantikan oleh bapak H. Abd. Mannan A. Bukhari.Periode demi periode terus berjalan membuntuti perjalanan waktu, bahtera KMKM terus berlayar mengantarkan pelita-pelita dambaan masyarakat ke pulau tujuan. Ia melaju tenang seakan laut nyaris tak ada riak. Tak terasa dalam usianya yang ke 48 ini, sudah 33 orang ketua yang pernah memegang tampuk pimpinan.

Tujuan
Sejak dibentuknya, KMKM menjunjung tinggi dan menerapkan Papadah Urang Tuha Bahari sebagai mottonya, yaitu: "Bararakatan, Batutulungan, Bapapadahan di Banua Urang". Motto ini dijabarkan dalam tujuan KMKM, sebagaimana disebutkan dalam AD KMKM bab II Pasal 6 bahwa dibentuknya KMKM adalah bertujuan:

1.Terjalinnya ukhuwah islamiyah dan rasa kekeluargaan diantara anggota- anggotanya;
2.Terbinanya semangat saling bantu-membantu dalam kebaikan;
3.Terbinanya insan akademis yang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara;
4.Terciptanya kesejahteraan bagi setiap anggota.

Anggota KMKM
Jumlah mahasiswa Kalimantan di Mesir, relatif sedikit jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya, dari tahun 1955 sampai 2006, tercatat hanya 443 orang saja yang terdaftar di KMKM. Dan sekarang hanya sekitar 170 orang yang masih bisa mengecap bangku “pesantren Islam tertua” di dunia tersebut. Maka sangat wajar sekali sudah pulang ke tanah air, dituntut menjadi orang serba bisa (dalam masalah keagamaan khususnya).
Tanggung jawab dan beban moral yang relegius ini, tentu tak bisa diantisipasi hanya lewat bangku kuliah saja. Namun, kita dituntut berbuat lebih banyak justru di luar lingkaran kampus, KMKM adalah salah satu alternatif ke arah itu. Di wadah ini kita saling mengisi, berlatih bersama, bertukar pengalaman, dan pengetahuan, dalam spesialisasi masing-masing. Di sini pula kita dilatih bagaimana memimpin masyarakat, menggerakkan sebuah perkumpulan, bagaiman mengondisikan diri dan ide-ide kita dalam bahasa masyarakat. Oleh kareana itu, semua program kerja KMKM, baik itu kegiatan ilmiah, ritual maupun sosial lainnya, pada dasarnya berorientasi ke arah peningkatan prestasi ilmiah dan skill bagi setiap anggota. Sehingga nantinya tercipta manusia yang ber-IMTAK tinggi, sebagai pengamalan ilmu yang telah didapat, untuk selanjutnya disumbangkan kepada agama, masyarakat, bangsa, dan Negara Republik Indonesia.

Motto KMKM : Familiar with each other, advise each other, helping each other in the overseas

Daptar isi

Alamat KMKM

My photo
Sekretariat: 02/01 St. Mahmud Banan, Qasar Baron:1 Blok:20, 9th District Nasr City Cairo Telp: 202 0108242360, Egypt

Mutiara Hikmah

"Umar bin Abdil Aziz mengatakan: Barangsiapa beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada perbaikan yang dilakukan."

SMS GRATIS


Make Widget

 
Label:
Recent Posts

Copyright © 2010 Keluarga Mahasiswa Kalimantan Mesir. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Edited Template by Asyd KiNaNa .